Habis lulus dari bangku sekolahan banyak dari kita yang ingin cepat-cepat mencari pekerjaan dan masuk ke bangku perkuliahan. Tak jarang, iming-iming “aku pengen kuliah ah sambil kerja biar nggak ngerepotin kedua orang tua, pasti enak deh!” selalu terlintas di pikiran kita. Eeitss, jangan senang dulu Ferguso, kerja sambil kuliah itu berat. Kamu belum tentu kuat.
Tapi tenang, bukan berarti semangat dan cita-cita kamu untuk merasakan “indahnya” dunia luar usai sampai di sini ya. Justru karena adanya artikel ini, kamu jadi punya gambaran bagaimana rasanya kerja sambil kuliah. Biar nanti kalo kamu benar-benar memutuskan untuk kerja sambil kuliah nggak kaget-kaget banget.
1. Udah disibukkin sama urusan kerjaan, ditambah lagi sibuk karena urusan kuliahan. Huft
Yang namanya kerja sambil kuliah itu emang berat. Iya, berat. Pasalnya kamu harus mengerahkan segala kemampuan, tenaga, waktu hingga biaya lebih ekstra lagi. Kamu harus lebih pandai-pandai membagi waktu untuk urusan kerjaan dan untuk urusan kuliahan. Kamu juga harus bisa menyelesaikan segala deadline yang diberikan oleh atasan dan tugas yang diberikan dosen, karena jika tidak, bukan hal yang mustahil jika segalanya jadi berantakan.
2. Gaji nggak seberapa tapi dituntut buat hemat sedemikian rupa
3. Berangkat gelap pulang gelap, ah sudah biasa~
Berangkat gelap pulang gelap akan menjadi pemandangan kamu sehari-hari saat ingin berangkat kerja dan berangkat kuliah. Biasanya bagi mahasiswa yang bekerja hingga sore, pasti akan mengambil kelas perkuliahan malam atau eksekutif (Sabtu-Minggu).
Selain kamu harus siap karena bayarannya lebih mahal dari perkuliahan regular (pagi), kamu juga harus siap mental dan tenaga jika selesai perkuliahan hingga larut malam. Dan keesokannya kamu harus sudah berangkat lagi. Tenang.. semua bisa karena terbiasa kok.
4. Seringkali ngadepin atasan yang baperan, eh diuji lagi dengan tingkah dosen yang kadang suka di luar batasan
5. Hari libur jadi tidak berarti lagi jika dosen mengadakan mata kuliah pengganti, assyiiapp pak Dosen!
Belum lagi kalo harus ketemu dosen yang suka ngatur jadwal perkuliahan seenak jidatnya. Padahal karena kesalahan dosen itu sendiri yang jarang masuk kelas, jadi kita mahasiswa tak bersalah yang kena imbas. Hanya gara-gara alasan dosen yang tidak pasti, weekend kita jadi tidak berarti karena adanya kuliah pengganti. Ku cuma bisa berkata, Assyiiapp pak Dosen!
6. Banyak kegiatan organisasi yang bisa kamu ikuti dan jadikan pengalaman sekaligus ilmu baru, jangan cuma jadi mahasiswa kupu-kupu!
Banyak diantara teman kuliahmu nanti yang akan jadi mahasiswa kupu-kupu alias kuliah-pulang-kuliah-pulang. Tentunya kamu jangan sampai termasuk ke dalam golongan ini ya. Karena masih ada banyak kegiatan-kegiatan positif lainnya di kampus yang bisa kamu ikuti.
Mulai dari kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) hingga Senat Mahasiswa (SEMA) atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Jangan sia-siakan kegiatan kamu di kampus hanya untuk belajar dan mendengarkan doktrin dosen saja, tapi carilah pengalaman sekaligus ilmu baru yang bisa kamu pelajari.
7. Meskipun disibukkan dengan urusan dunia, urusan Tuhan tetap number one!
Ingat, semua yang kamu lakukan adalah atas kehendak-Nya. Sesibuk apapun urusan duniamu nanti jangan lupa untuk tetap ibadah. Karena jika kita melupakan ibadah, hidup kita nantinya akan terasa hampa.
8. Belum lagi kalau nanti kalau sudah mulai skripsi, haaah, tingkat kesabaran pasti lebih diuji
Teruntuk kamu para mahasiswa yang sudah siap dan serius untuk melanjutkan skripsi nanti, ingat, tingkat kesabaran kamu pasti akan lebih diuji. Kamu akan merasakan yang namanya revisi dan apa arti dari penolakan. Namun, ada hal yang perlu kamu ingat ketika kamu sudah sampai titik dimana kuliah bosan dan melelahkan. Ingatlah apa motivasi kamu dari awal, kenapa memutuskan untuk bekerja sambil kuliah. Jika kamu merasa sulit, baca kembali poin-poin di atas. Semoga bisa mengingatkan.
Buat adik-adik yang sekarang baru lulus dari bangku SMA/SMK, perjalanan hidupmu baru akan dimulai saat ini. Intinya, apapun yang terjadi nanti adalah keputusan dan pilihan hidupmu sendiri. Sukses atau tidaknya itu adalah risiko yang mau tidak mau harus kamu terima. Jangan sampai menyerah di tengah jalan, selalu ingat, kalo kamu masih punya Tuhan. Semangat!
Saat ini belum tersedia komentar.